Dasar Desain Grafis kelas XI MM 1
Kompetensi Dasar
3.1 Menerapkan dasar-dasar desan grafis dan
nirmana
4.1 Membuat desain dengan menerapkan dasar-dasar
desan grafis dan nirmana
Tujuan Pembelajaran
1.
Peserta didik dapat menjelaskan dasar
dasar desain grafis dan nirmana
2.
Peserta didik mampu menerapkan dasar dasar desain grafis
dan nirmana
3.
Peserta didik mampu mendesain dengan menerapkan dasar-dasar desain grafis dan
nirnama
4. Peserta didik mampu Membuat
desain dengan menerapkan dasar-dasar desain grafis dan nirnama
Materi
A.
Dasar-dasar
Desain Grafis
1.
Pengertian desain grafis
Menurut
kamus besar Bahasa Indonesia, kata desain
memiliki arti kerangka bentuk atau rancangan, sedangkan kata grafis memiliki arti bersifat graf,
huruf, atau dilambangkan dengan huruf. Secara sederhana desain grafis dapat diartikan sebagai proses pemikiran yang
diwujudkan dalam gambar. Jadi pengertian Desain Grafis adalah suatu bentuk
komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau
pesan seefektif mungkin.
Dalam
desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi symbol-simbol yang
dibunyikan. Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art, seperti jenis desain lainnya,
pengertian desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metode,
merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), ataupun disiplin ilmu yang
digunakan.
Secara
garis besar, desain grafis dibedakan menjadi beberapa kategori, sebagai
berikut:
a.
Printing
(percetakan) yang memuat desain buku, majalah, poster, booklet, leaflet, flyer,
pamphlet, periklanan, dan publikasi lainnya yang sejenis.
b.
Web
Design : desain untuk halaman web
c.
Film,
termasuk CD, DVD, CD multimedia untuk promosi
d.
Desain produk, pemaketan dan sejenisnya
Sebuah
desain grafis yang ditampilkan harus memiliki keindahan / estetika sehingga
menarik dan komunikatif. Menarik atau indahnya sebuah desain grafis dapat dinilai
dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin). Agar menarik (eye catching) diperlukan pengetahuan
tentang unsure/komponen yang akan membentuk desain grafis menjadi menarik.
2.
Unsur-unsur
desain grafis
a.
Garis (line)
Sebuah garis adalah unsure desain yag
menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lainnya. Garis dapat
diartikan sebagai goresan pensil, pena, atau mouse dalam computer. Garis tidak
mengenal istilah kedalaman (depth) dan
hanya memiliki ketebalan dan panjang oleh sebab itu garis sering dimaknai
sebagai elemen satu dimensi.
Contoh penggunaan garis :
1)
Garis lurus,
identik dengan kaku, biasa digunakan untuk symbol formalitas
2)
Garis lengkung,
biasanya member kesan lembut dan luwes
3)
Garis zig
zag, sering dimaknai garis yang keras sekaligus dinamis
4)
Garis tidak
beraturan, menimbulkan kesan fleksibel dan informal
5)
Garis horizontal,
melambangkan kesan pasif
6)
Garis vertical,
memiliki kesan stabil
7)
Garis diagonal,
dapat diartikan sebagai makna aktif, dinamis, dan menarik perhatian.
b.
Bidang (shape)
Bidang atau biasanya disebut shape merupakan segala bentuk apapun
yang memiliki dimensi tinggi dan lebar. Bidang dapat berupa bentuk-bentuk
geometris (lingkaran, segitiga, segi empat, elips, setengah lingkaran dan
sebagainya) dan bentuk-bentuk yang tidak beraturan. Bidang geometris memiliki
kesan formal, sedangkan non geometris memiliki kesan yang lebih dinamis dan
tidak formal.
c.
Ilustrasi
Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu
tulisan denga teknik drawing,
lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan
hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud dari pada bentuk. Tujuan ilustrasi
adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi atau
informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan
bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna.
Fungsi ilustrasi antara lain:
1)
Memberi
bayangan setiap karakter di dalam cerita
2)
Memberikan bayangan
bentuk alat-alat yang digunakan di dalam tulisan ilmiah
3)
Memberikan bayangan
langkah kerja
4)
Mengkomunikasikan
cerita
5)
Menghubungkan
tulisan dengan kreatifitas dan individualitas manusia
6)
Memberikan humor-humor
tertentu untuk mengurangi kebosanan
7) Dapat menerangkan konsep yang disampaikan
Gambar 1.1 ilustrasi
d.
Tipografi
Tipografi adalah ilmu yang mempelajari
tentang seni dan desain huruf (termasuk symbol) dalam aplikasinya untuk media
komunikasi visual melalui metode penataan layout,
bentuk, ukuran, dan sifatnya sehingga pesan yang akan disampaikan sesuai dengan
yang diharapkan.
1)
Karakter
|
Merupakan komponen terkecil dalam
bahasa tulisan. Huruf, angka, tanda baca, dan symbol-simbol lain termasuk dalam
karakter
2)
Alfabet
|
26 alfabet adalah satu set huruf
yang digunakan dalam bahasa tulisan. Alfabet latin seperti yang digunakan dalam
Bahasa Indonesia dan Inggris menggunakan 26 huruf yang terdiri dari 21
konsonan/huruf mati dan 5 vowels/huru
hidup.
3)
Huruf
Dalam prakteknya, makna huruf meluas, tidak
hanya mewakili 26 karakter dalam alphabet, tapi juga angka, tanda baca dll.
4) Lettering
Lettering berbeda dengan tipografi. Menurut
desainer penulis Phil Baines dan Andrew Haslam, lettering menggunakan tangan (hand- lettering) dan alat seperti pahat, pena atau kuas dan tidak
dimaksudkan untuk dproduksi missal melainkan special untuk keperluan khusus.
e.
Warna
Warna dalam layout dapat menyampaikan moods, membuat gambar, menarik
perhatian, da mengidentifikasi objek. Ketika memilih warna untuk publikasi atau halaman web, hal
yang diperhatikan adalah tentang apa yang ingin dilakukan dan warna apa yang
cocok untuk tujua desain.
Warna dapat digunakan untuk:
1)
Sorot elemen
penting dan utama seperti subheads
2)
Menarik mata
3)
Sinyal dimana
pembaca untuk melihat terlebih dahulu
4)
Membuat gambar
atau moods
5)
Bersama kelompok
elemen atau mengisolasi mereka
6)
Memprovokasi
emosi
Berbagai macam warna yang ada secara umum
dapat dikelompokkan menjadi
1)
Warna pokok
(primer)
Warna pokok adalah warna yang menjadi pedoman
setiap orang untuk menggunakannya. Untuk grafis, yang dipakai adalah pigmen
yang terdiri dari biru (cyan), merah (magenta), dan kuning (yellow)
2)
Warna skunder
Warna sekunder merupakan percampuran anatar warna primer
Merah + biru =
ungu / violet
Merah + kuning = oranye / jingga
Kuning + biru = hijau
3)
Warna tersier
Merupakan pencampuran antara warna sekunder
deng primer
Merah + ungu =
merah ungu
Ungu + biru =
ungu biru
Biru + hijau =
hijau biru
Hijau + Kunig =
kuning hijau
Kuning + oranye = oranye kuning
Warna memiliki dimensi. Dimensi
warna merupakan sifat-sifat dasar dari warna itu sediri. Warna dapat dibagi
menjadi tiga dimensi:
- Hue, bertkait dengan panas-dinginnya warna, termasuk didalamnya warna primer sekunder dan tersier
- Value, berkait dengan terang-gelapnya warna, menunjukkan kualitas sinar yang direfleksi kan oleh sebuah warna atau menunjukkan gelap terangnya warna, dilakukan denagan menambahkan warna hitam atau putih.
- Instensity, berkaitan dengan cerah-suramnya warnan menunjukkan kuat lemahnya warna. Pengurangan intensitas dicapai dengan mencampur warna-warna netral seperti putih, hitam, abu-abu atau dengan warna komplemen.
Komentar
Posting Komentar